Tulis yang Anda cari

Selasa, 29 Mei 2012

Bagaimana Teknik untuk Lucid Dreaming ??



Sebenarnya Lucid Dream sendiri memiliki beberapa varian teknik atau cara bagi pelakunya untuk dapat masuk ke dalam dunia mimpi. Berikut ini beberapa cara yang dapat digunakan untuk menuju fase Lucid Dream.

WAKE INDUCE
Cara ini menggunakan basic untuk tetap menjaga kesadaran dari awal proses hingga mencapai face Lucid Dream. Berikut ini adalah contoh - contoh bagian dari Wake Induce:

WILD (Wake Induced Lucid Dreams), adalah teknik yang dilakukan dengan “kesadaran” untuk masuk ke fase Lucid Dream. Dengan kata lain Anda tidak tidur dalam arti sebenarnya dan tetap terjaga hingga melewati fase REM (Rapid Eye Movement) dan Sleep Paralyze dimana akan langsung menghubungkan Anda pada dunia Lucid Dream.
Langkah – langkah :
1.    Relaks, tanamkan secara tegas pada diri Anda sebelum tidur bahwa “Saya akan melakukan Lucid Dreaming”.
2.    Pejamkan mata, visualisasikan hal yang tidak membutuhkan imajinasi atau emosi tinggi (seperti gradasi warna, landscape, dll). Tetap usahakan diri Anda agar terjaga dan tidak terbawa untuk masuk ke tidur yang lelap.
3.    Nikmati segala fase yang dirasakan, entah itu getaran/tarikan/dll. Jangan pernah berontak ketika fase ini terjadi.
4.    Anda akan segera masuk ke fase sleep paralyze, hal terpenting adalah jangan memunculkan rasa takut pada diri Anda sedikit pun. Ini fase di mana Anda seolah terbangun, tetapi tidak dapat menggerakan anggota tubuh Anda (penjelasan dapat dibaca pada post terkait).
5.    Tunggu beberapa saat. Tidak lama kemudian anda Akan merasa terjatuh ke dalam lubang dan visualisasi Anda akan blur/gelap.
6.    Sekarang silahkan coba gerakkan anggota tubuh Anda, dan Anda telah berhasil melakukannya.

WBTB (Wake Back To Bed), adalah teknik yang sangat mirip dengan WILD. WBTB dilakukan untuk mengoptimalkan teknik WILD. Teknik ini mengaharuskan anda untuk tidur sebelumnya, setelah 4-5 Jam Anda tidur maka bangunlah sebentar untuk minum segelas air putih. Lalu lanjutkan tidur anda dengan menggunakan teknik WILD.


MILD (Mnemonic Induced Lucid Dreams), adalah teknik yang ditemukan oleh Dr. Stephen LeBerge. Teknik ini dilakukan dengan bantuan mimpi yang sebelumnya telah terjadi. 
Langkah-langkah :
1.    Lakukan tidur secara normal, pasang alarm 3-4 jam kemudian, dan bangunlah.
2.    Catat mimpi yang baru saja Anda alami di sebuah buku (Dream Journal).
3.    Setelah itu cobalah untuk kembali tidur, visualisasikan mimpi yang Anda dapatkan tadi dengan detail, dan usahakan untuk masuk kembali dalam mimpi tersebut kemudian 'melanjutkan' mimpi yang sudah Anda alami.
4.    Tanamkan afirmasi "Ketika Saya bermimpi seperti tadi, berarti Saya sedang Lucid Dreaming".

     FILD (Finger Induced Lucid Dream), adalah teknik yang ditemukan oleh member DreamViews bernama hargarts. Teknik ini dilakukan dengan bantuan gerakan-gerakan jari yang akan membantu Anda untuk masuk ke fase Lucid Dream.
Langkah-langkah :
1.    Set alarm sekitar 2-3 jam setelah Anda tertidur, lalu bangun.
2.    Cobalah relaks, pejamkan mata.
3.    Sekarang gerakkan jari jemari anda (jari telunjuk & tengah) keatas dan kebawah seolah anda sedang bermain piano. Lakukan dengan perlahan tanpa mengeluarkan energi berlebih.
4.    Setelah sekitar 20-30 detik, lakukan reality check dengan cara tutup lubang hidung anda, jika Anda bisa bernafas, berarti Anda telah masuk ke dalam dunia Lucid Dream. Tapi jika Anda gagal, cobalah tidur selama beberapa menit terlebih dahulu, lalu ulangi cara ini dari awal.
     CILD (Chakra Induced Lucid Dream), adalah teknik yang menggunakan bantuan Third Eye Chakra. Posisi mata ketiga ada di antara kedua alis mata.
Langkah-langkah :
1.    Posisikan mata anda ke Third Eye, perhatikan baik-baik, tahan posisi mata anda dan pejamkan.
2.    Setelah terpejam afirmasikan diri anda bahwa saya akan melakukan lucid dreaming, lalu visualisasikan diri anda sedang berada pada fase lucid.
3.    Jika setelah kira-kira 3 menit anda belum juga tertidur, buka mata, kembalikan dalam posisi normal dan cobalah kembali tidur.

      EILD (Electrical/External Induced Lucid Dreams), adalah teknik yang menggunakan alat bantu eksternal untuk mencapai fase Lucid Dreaming. Contohnya seperti Googles Nova DreamerVibrating WatchBrainwaves, dan program/alat induksi lainnya.




DREAM INDUCE
Berbeda dengan cara Wake Induce, Dream Induce lebih menekankan pada kondisi untuk mengetahui fase Lucid Dream pada saat mimpi telah terjadi. Berikut ini adalah contoh - contoh bagian dari Dream Induce :


DILD (Dream Induced Lucid Dreams), adalah teknik yang menggunakan kepekaan diri terhadap mimpi untuk mencapai fase Lucid Dreaming. Dengan kata lain ketika Anda sedang bermimpi, Anda sadar bahwa ini adalah mimpi, dan dengan keinginan untuk Lucid Dream, Anda akan masuk dan dapat melakukan dream bending.
Langkah-langkah :
1.    Berpikirlah kritis dan logis. Sehingga ketika Anda sedang bermimpi muncul suatu hal yang tidak rasional (seperti bertemu orang yang sudah meninggal/berbicara dengan makhluk lain), Anda akan langsung tersadar dan berkata, "Ini mimpi!", lalu cobalah untuk menggerakan anggota tubuh Anda.
2.    Alternatif lain yaitu dengan sering melakukan Reality Check atau dengan membuat sign, umumnya berupa sebuah coretan huruf/kata di anggota tubuh (lengan) menggunakan pena/spidol. Terus ingat selalu tanda tersebut, tanamkan kedalam memori anda bahwa "jika Saya bermimpi tanda ini akan selalu muncul". Hal ini akan membantu Anda dalam meminimalisir false awakening.

            DEILD (Dream Exit Induced Lucid Dreams), adalah teknik yang menggunakan bantuan alarm/LD Timer untuk mencapai fase Lucid Dreaming. Dengan kata lain ini adalah teknik yang menyadarkan penggunanya bahwa "Sedang Mimpi" dengan dibunyikannya alarm tersebut.
Langkah-langkah :
1.    Pasang alarm sekitar 3-4 Jam setelah anda tidur (usahakan gunakan LD Timer, gunakan suara alarm yang soft atau sebuah perkataan). Set juga setelah 1 menit alarm tersebut berbunyi akan mati dengan sendirinya.
2.    Tidur secara normal, kemungkinan setelah 3-4 jam itu Anda sedang berada pada state mimpi, jadi ketika alarm berbunyi alarm ini akan meyakinkan Anda bahwa ini adalah sebuah mimpi, jadi jangan ragu dan berusahalah untuk mengendalikannya.
P.S : Jaga diri
Anda tetap di dalam mimpi, jangan biarkan mimpi Anda fading atau bahkan terbangun ketika alarm pengingat itu berbunyi.


RC (Reality Check), adalah sebuah aktivitas yang meyakinkan diri bahwa apa yang kita alami itu sedang dalam keadaan mimpi atau tidak. Praktiknya bisa bermacam-macam, tetapi umumnya dengan cara melihat anggota tubuh kita, jarum pada jam, dll. apakah ada yang janggal atau tidak.


ADA (All Day Awarness), adalah teknik yang ditemukan oleh member DreamViews bernama KingYoshi. Teknik ini merupakan salah satu alternatif dari Reality Check. Teknik ini mengharuskan anda untuk meluangkan waktu sejenak untuk memperhatikan secara detil hal-hal yang berada di sekitar Anda (contoh : suara langkah kaki, warna-warna/tekstur barang-barang di kamar Anda, dll). Hal ini dilakukan agar membuat sensitif otak anda supaya Anda dapat dengan mudah melakukan pembedaan antara dunia nyata dan mimpi.

Namun menurut saya cara dengan Dream Induce adalah teknik yang lebih menyenangkan, karena tidak harus terjaga dari awal yang memaksa kita untuk melewati fase REM (Rapid Eye Movement) dan Sleep Paralyze. Berdasarkan pengalaman, saya lebih sering berhasil menggunakan teknik Dream Induce. Jadi bagi Anda yang ingin mencoba teknik di atas silakan untuk mencoba menggunakan teknik yang pAnda rasa paling nyaman dan menyenangkan. Selamat Bermimpi !

Senin, 28 Mei 2012

Sejarah Budaya Lucid Dream

Meski hanya menjadi perhatian masyarakat umum dalam beberapa dekade terakhir, Lucid Dream bukanlah penemuan modern. Sebuah surat yang ditulis oleh St. Agustinus dari Hippo di 415 AD mengacu pada Lucid Dream. Pada abad ke-8, Tibet Buddha dan Bonpo telah mempraktekkan bentuk Yoga Mimpi diadakan untuk mempertahankan kesadaran dalam kondisi terjaga penuh saat berada pada dunia mimpi. Salah satu pesan penting dari buku ini adalah perbedaan antara meditasi Kesadaran Dzogchen dan Yoga Mimpi. Meditasi Kesadaran Dzogchen juga telah disebut dengan Kesadaran Rigpa istilah, Kontemplasi, dan Presence. Kesadaran selama tidur dan mimpi dikaitkan dengan praktik Dzogchen dalam cahaya alami. Praktek ini hanya mencapai mimpi nyata sebagai sekunder efek-berbeda dengan Yoga Mimpi, yang bertujuan terutama pada bermimpi. Menurut guru Buddha, pengalaman kejernihan membantu kita memahami fenomena tak nyata.Seorang oneironaut (dream bender) awal tercatat adalah filsuf dan dokter Sir Thomas Browne (1605-1682). Browne terpesona oleh dunia mimpi dan menggambarkan kemampuan sendiri untuk Lucid Dream dalam bukunya religio Medici: "... yet in one dream I can compose a whole Comedy, behold the action, apprehend the jests and laugh my self awake at the conceits thereof".Demikian pula, Samuel Pepys dalam entri buku harian catatan mimpinya pada 15 Agustus 1665 "that I had my Lady Castlemayne in my arms and was admitted to use all the dalliance I desired with her, and then dreamt that this could not be awake, but that it was only a dream". Marquis d'Hervey de Saint-Denys berpendapat bahwa adalah mungkin bagi siapa saja untuk belajar bermimpi secara sadar. Pada tahun 1867, ia menerbitkan bukunya Les Reves et les moyens de les diriger; pengamatan pratiques ("Mimpi dan Bagaimana Cara Memandu mereka; Pengamatan Praktis"), di mana ia mencatat lebih dari dua puluh tahun penelitian sendiri ke dalam mimpi.Para bermimpi Istilah ini diciptakan oleh penulis Belanda dan psikiater Frederik van Eeden pada tahun 1913 artikelnya "Studi of Dreams". Tulisan ini adalah sangat anekdot dan tidak dianut oleh komunitas ilmiah. Beberapa menganggap ini keliru karena berarti lebih dari sekedar mimpi "jelas atau hidup". Istilah mimpi sadar alternatif menghindari kebingungan ini. Namun, jelas adalah istilah yang digunakan oleh van Eeden dalam arti "memiliki wawasan", seperti dalam kalimat interval jelas diterapkan pada seseorang di remisi sementara dari psikosis, bukan sebagai referensi untuk kualitas persepsi dari pengalaman, yang mungkin atau mungkin tidak jelas dan tajam.Pada 1950-an, Senoi pemburu-pengumpul Malaysia dilaporkan membuat ekstensif menggunakan bermimpi untuk memastikan kesehatan mental, meskipun penelitian kemudian membantah klaim ini.

Sejarah Ilmu dari Lucid Dream



Buku pertama untuk mengenali potensi ilmiah dari Lucid Dream adalah Studi Lucid Dream pada 1968 oleh Celia Green. Green menganalisis karakteristik utama dari mimpi tersebut, meninjau literatur sebelumnya yang diterbitkan pada subjek dan memasukkan data baru dari subyek sendiri. Dia menyimpulkan bahwa Lucid Dream adalah suatu kategori pengalaman yang sangat berbeda dari mimpi biasa, dan meramalkan bahwa mereka akan berubah terkait dengan gerakan mata cepat saat tidur atau biasa disebut Rapid Eyes Movement (REM). Green juga yang pertama menghubungkan Lucid Dream dengan fenomena false awakenings.
Pada tahun 1959 Filsuf Norman Malcolm menulis, Bermimpi telah menegaskan terhadap kemungkinan memeriksa keakuratan laporan mimpi. Namun, kesadaran bahwa gerakan mata dilakukan dalam mimpi mungkin mempengaruhi fisik mata, si pemimpi memberikan cara untuk membuktikan bahwa tindakan yang telah disepakati saat kehidupan nyata bisa dipanggil dan dilakukan jelas dalam mimpi. Bukti pertama dari jenis ini diproduksi pada akhir tahun 1970 oleh parapsikolog Inggris Keith Hearne. Seorang relawan bernama Alan Worsley digunakan untuk sinyal gerakan mata timbulnya kejernihan pada mimpi atau Lucid Dream, yang direkam oleh mesin polysomnograph.
Hasil Hearne ini tidak didistribusikan secara luas. Artikel peer-review pertama diterbitkan beberapa tahun kemudian oleh Stephen Laberge di Stanford University, yang telah mengembangkan sendiri teknik yang sama sebagai bagian dari disertasi doktornya. Selama tahun 1980, bukti ilmiah lebih lanjut untuk mengkonfirmasi keberadaan Dream Bender yang mampu menunjukkan kepada peneliti bahwa mereka secara sadar dapat menyadari bahwa mereka sedang berada dalam keadaan mimpi (sekali lagi, terutama dengan menggunakan sinyal gerakan mata). Selain itu,dikembangkan teknik yang telah terbukti secara eksperimental untuk meningkatkan kemungkinan mencapai keadaan ini.

Apa itu Lucid Dream ?



Pernahkan Anda mendengar kata Lucid Dream ?

Lucid Dream adalah situasi di mana Anda menyadari bahwa Anda sedang bermimpiAnda dapat mengendalikan keadaan yang ada dalam mimpi. Istilah ini diciptakan oleh psikiater Belanda dan penulis Frederik (Willem) van Eeden (1860-1932). Dalam Lucid Dream, si pemimpi mungkin dapat menggunakan beberapa tingkat kontrol atas partisipasi mereka dalam mimpi atau dapat memanipulasi pengalaman imajiner mereka dalam lingkungan mimpi. Lucid Dream bisa menjadi sangat realistis dan hidup. Hal ini menunjukkan bahwa ada jumlah yang lebih tinggi dari band beta-1 frekuensi (13-19Hz) yang dialami oleh Dream Bender atau dapat disebut juga dengan oneironaut, maka ada peningkatan jumlah aktivitas di lobus parietal membuat Lucid Dream menjadi suatu proses sadar. Lucid Dream telah diteliti secara ilmiah, dan keberadaannya sudah mapan.